Wednesday, January 23, 2013

Tendy Irianto Family Gathering











Petaka Membawa Hikmah Sumber Kesaksian oleh Tendy Irianto

Petaka Membawa Hikmah
Sumber Kesaksian : Tendy Irianto

CBNI - Tendy Irianto begitu makmur dan menikmati uang hasil usaha hiburan
malamnya. Bertahun-tahun dia membiarkan keluarganya tanpa kasih dan
perhatian. Satu musibah mengubah jalan kehidupan Tendy. Haruskah ia
kehilangan semua yang dimilikinya?.

Saya terkenang dengan masa lalu saya yang seakan penuh dengan kegemilangan.
Pada waktu itu saya belum mengerti tujuan hidup saya. Saya membuat bisnis
hiburan malam dengan anggapan saya akan dapat mengumpulkan uang dengan
cepat, ternyata saya sukses. Saya berhasil dengan semua bisnis panti pijat,
karaoke, bar serta hiburan malam lainnya yang saya bangun. Bisnis ini membuat
saya hidup. Sebelumnya saya sudah mencoba bisnis lainnya dan tidak berhasil,
saya juga berkali-kali menjadi korban penipuan. Namun bisnis
hiburan malam inilah yang saya rasakan membuat saya bangkit.

Sukses di bisnis ternyata bukanlah segalanya.
Tanpa saya sadari ternyata usaha ini telah menyakiti begitu banyak orang di
sekitar saya. Bertahun-tahun saya bergelut dengan usaha ini sehingga saya
melupakan orang yang dekat dengan saya. Saya telah membiarkan anak, istri
dan keluarga saya. Saya tidak pernah mengasihi dan memperhatikan mereka,
saya bahkan lebih mengasihi usaha malam yang saya miliki. Saya tidak dapat
meninggalkan semua yang sudah susah payah saya rintis ini. Saya juga tidak
bisa keluar dari semua gaya hidup dan kebiasaan yang bisa menyertai bisnis
hiburan malam. Semua berjalan biasa hingga ada peristiwa yang membuat saya
terpukul.

Suatu hari, pukul tiga dini hari saya diberitahu seorang petugas keamanan
bahwa usaha hiburan yang saya miliki sedang terbakar. Saat itulah saya
langsung pergi ke lokasi usaha saya bersama istri. Saya tertegun karena
semua yang saya andalkan selama ini telah habis terbakar. Tidak ada lagi
bangunan hiburan malam yang saya miliki yang bersisa. Saat itu istri saya
mengatakan bahwa dia sudah menantikan hal ini sejak lama, hal itu semakin
membuat saya terpukul.

Kebakaran ini telah menghancurkan hidup Tendy.
Saya tidak punya apa-apa lagi. Hari-hari yang berlalu saya lalui dengan
kekecewaan pada banyak orang. Teman, kolega dan keluarga meninggalkan saya.
Saat-itulah saya merasa hampa, kosong dan tidak berguna. Sayapun
meninggalkan usaha keluarga dimana saya turut andil didalamnya. Selama dua
tahun saya dilanda dengan keputusasaan, depresi dan menutup diri. Hal ini
ternyata berdampak pada keluarga saya, seringkali konflik dan pertengkaran
terjadi dalam keluarga saya. Keluarga saya kehilangan segalanya.

Tuhan bekerja dalam hidup Tendy disaat semuanya nampak hancur.
Suatu pagi, 9 Desember 1996 merupakan hari yang begitu berharga bagi saya.
Pagi itu saya bangun dan pergi ke lantai bawah. Saya kemudian menemukan
Alkitab. Saat itu ada suatu keinginan yang timbul dalam diri saya untuk
mencari jawaban atas hidup dan semua permasalahan yang saya alami. Setelah
saya membaca nats yang tertulis di dalamnya, saya merasakan ada suatu
perasaan bersalah yang dalam menghinggapi diri saya. Saya disadarkan bahwa
dari sekian lama kehidupan yang saya lalui, saya telah menyakiti begitu
banyak orang. Saya butuh pertolongan dari Tuhan, saat itulah saya datang
pada Tuhan menjerit “Tuhan tolong saya!”.

Tuhan menantikan hal ini dan Dia menunjukkan kuasaNya.
Suatu kelepasan terjadi, beban saya terangkat. Depresi, kekecewaan dan
keputusasaan yang saya alami lenyap oleh jamahan Tuhan. Pagi itu saya
mengumpulkan istri dan anak dan meminta maaf untuk semua yang terjadi selama
bertahun-tahun yang dijalani.

Saat ini kalau saya melihat kebelakang, saya bisa melihat pekerjaan Tuhan
yang besar. Tuhan telah meluputkan saya dari hutang, sakit penyakit dan
memulihkan hubungan saya dengan saudara-saudara dan orang tua saya. Saat ini
saya berdoa agar keluarga saya yang lain dapat menerima pertobatan seperti yang
saya alami. Demikian juga hubungan saya dengan anak istri saya, telah mengalami
pemulihan. Yang terpenting saya dapat memberikan kasih yang dalam yang berasal
dari Tuhan atas keluarga saya.

Apa yang dirasakan istri Tendy Irianto tentang hal ini?
Awalnya saya kurang percaya dengan apa yang dikatakannya saat itu. Saya
bimbang apakah dia benar-benar bertobat mengingat apa yang telah dia perbuat
dalam 19 tahun perkawinan yang kami jalani. Suami saya, Tendy adalah orang
tidak pernah memperhatikan keluarga. Namun kemudian dia merubah penampilan,
kebiasaan dan sifatnya yang buruk. Saya sampai bingung melihat bagaimana Tuhan
menjamah hidupnya dan mengubahkan Tendy sebagai suami dan ayah bagi
anak-anaknya.

Tendy Irianto telah berubah. Kini setiap kali saya dapat menikmati
berkat-berkat Tuhan. Ketika bersama keluarga dan melihat anak-anak saya
bertumbuh dewasa. Inilah tahun-tahun dimana saya menerima Tuhan dan mulai
melayani Dia. Tidak ada lagi yang saya banggakan kecuali mengenal karya dan
pribadi Tuhan

Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia
yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana,
bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal,
yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang
tak bernoda dan tak bercacat. (1Petrus 1:18-19)

Sumber: CBNInews
Google Pagerank icon